Kamis, 04 September 2008

INGIN JADI KAYA


Apakah Anda Sudah Bosan Hidup Miskin??? Apakah Anda Selalu Kekurangan UANG??? Apakah Anda Sedang Mencari Bisnis Yang MURAH??? Apabila Semua Jawaban Anda YA, Berarti Anda Sekarang Sudah Berada Di Jalur Yang TEPAT Menuju KEKAYAAN FINANSIAL SEJATI. Saya Sudah Membuktikannya UANG Mengalir Tanpa Henti, SEKARANG Buktikan Sendiri Bagaimana RESEP KAYA ini Menghasilkan UANG Untuk Anda...!!!
Ingin Kaya?

Nyaris setiap bangun tidur, diva Indonesia, Kris
Dayanti, sudah ditawari
peluang konser atau menyanyi di panggung senilai
puluhan juta hanya untuk
membawakan 3-5 lagu. Kalau sehari saja bisa
menghasilkan
puluhan juta rupiah, tinggal hitung sendiri
penghasilan bulanannya. Belum
lagi tawaran iklan berbagai produk. Namun, pernahkan
kita dengar
pertanyaan: Kris Dayanti kuliah di mana atau meraih
gelar sarjana apa?

Jangankan Kris Dayanti, Tasya dan Joshua -- dua bocah
cilik Indonesia yang
masih SD -- pun sudah mampu menghasilkan duit ratusan
juta bahkan miliaran
rupiah. Sejarah wirausaha (entrepreneur) juga
mencatat,
banyak pengusaha bahkan konglomerat Indonesia yang
sukses membangun
imperium bisnis mereka meski pendidikannya hanya SMP
bahkan SD.

Mungkin tak perlu terlalu banyak mencari contoh orang
lain. Kalau saja saya
dulu memilih menamatkan kuliah saya di Universitas
Gadjah Mada, hampir
pasti saya tak akan berani memulai bisnis Bimbingan
Belajar Primagama, yang
kini berubah menjadi holding company beromset di atas
seratus miliar
rupiah. Meski dulu saya belum membaca buku laris
Robert Kiyosaki, If You
Want to Be Rich and Happy, Don`t Go to School?, saya
sudah sadar bahwa pintar dan dapat ranking di sekolah
tidak menjamin
seseorang akan sukses dan kaya-raya.

Saya bahkan punya keyakinan, semakin lama seseorang
sekolah, semakin tidak
kreatiflah dia. Karenanya, semakin takut pula dia
mengambil risiko -- sikap
penting yang amat diperlukan bila seseorang ingin
sukses menjadi wirausaha.
Dan, saat ini, menjadi business owner adalah jalan
kongkret menjadi
kaya-raya. Lewat pekerjaan yang ditekuni
bertahun-tahun, akhirnya seseorang
umumnya ingin hidup makmur dan terjamin masa depannya.
Istilah gampangnya,
hidup kaya-raya.

Namun, tak banyak orang yang menyadari bahwa sejak
masuk kuliah sebenarnya
seseorang telah menyiapkan dirinya hidup miskin.
Contoh ekstremnya, kalau
seseorang sejak muda bercita-cita menjadi guru, jangan
harap di usia
pensiunnya dia bisa membeli Mercy terbaru dan tinggal
di perumahan elite.
Demikian juga, bidan atau perawat rumah sakit mustahil
mampu mengkredit
Toyota Kijang LGX di usia pensiunnya. Lain ceritanya
kalau
dia memiliki jiwa wirausaha, sehingga dengan
keahliannya dia mendirikan
klinik atau rumah bersalin di rumah, yang bisa
dikelola bersama kolega
bidan lain. Salah satu contoh yang berhasil
mengembangkan cara serupa
adalah Grup RS Hermina di Jakarta. Memang, cukup
banyak bidan berjiwa
wirausaha yang berani mengelola usaha rumah bersalin
seusai berdinas di
rumah sakit. Setelah berkembang menjadi klinik dan
rumah bersalin besar,
mereka pun membeli tanah di tempat lain untuk
mengembangkan usahanya.
Dengan begitu, BMW atau Mercy pun bisa dibelinya
dengan mudah.

Banyak pula orang yang terbuai oleh sukses semu selama bertahun-tahun
menjadi karyawan. Kalau kita menjadi manajer pemasaran bank dan suatu ketika
berhasil memasarkan produk tertentu, pastilah kita berharap mendapatkan
kenaikan gaji dari sukses itu. Ketika itu didapat, kita merasa kerja kita
berhasil. Padahal, keuntungan atau bertambahnya kekayaan sang pemilik bank
jauh berlipat dari kenaikan gaji yang diberikan kepada karyawan yang bekerja
pada bank miliknya. Siapa yang lebih untung dan lebih
kaya: karyawan yang
punya ide pemasaran yang cemerlang, ataukah pemilik
bank yang pasif dan
mampu membayar lebih mahal kepada karyawan yang
kreatif untuk mengelola
untungnya menjadi berlipat? Jelas pemilik bank yang
lebih
banyak diuntungkan.

Jadi, mengapa mesti bertahan jadi karyawan? Bisnis
kadang bisa dimulai dari
kesadaran akan potensi diri sendiri.
Sayangnya, tak banyak orang menyadarinya. Untuk
memulai bisnis, seorang
ahli farmasi, misalnya, sering kali tak menyadari
bahwa keahliannya adalah
modal utama memulai bisnis. Sebab, mindset ahli
farmasi tersebut adalah
long life to be an employee. Maka, ketika suatu saat
ia berhasil menemukan
ramuan obat antikanker, dia memilih menjual paten
penemuannya kepada pabrik
farmasi besar. Sang ahli farmasi hanya menerima
royalti tanpa pernah tahu
persis keuntungan bersih yang tentu saja jauh lebih
besar dibanding royalti
yang diberikan kepadanya. Padahal, kalau saja sang
penemu memilih mencari
mitra bisnis yang mau membiayai penemuannya agar
menjadi bisnis farmasi
yang besar dan menguntungan, tentu kehidupannya jauh
lebih kaya. Dengan
bekal cetak biru penelitiannya yang profitable, tak
sulit sebenarnya sang
penemu mendapatkan mitra bisnis yang mau membantu
permodalan bisnisnya.
Investor tentu semakin percaya karena uangnya dikelola
oleh orang yang
tepat. Dan yang pasti, sang ahli bisa menjadi pemilik
bisnis sembari terus
mengembangkan penelitian lain sambil
menghitung keuntungan bisnis yang dikelolanya sendiri.
Bahkan, suatu saat
ia bisa membayar ahli lain yang lebih hebat darinya
untuk mengembangkan
bisnis farmasinya.

Ini hanya satu contoh. Masih ada jutaan peluang yang
sayang kalau keliru
dilihat kemungkinannya mengubah nasib Anda. Jadi,
sekali lagi, jangan
terlalu lama menjadi karyawan. Mulailah mewujudkan
mimpi Anda menemukan
jalan menjadi pengusaha yang mapan secara finansial.
Yakinlah, jutaan
peluang bisnis selalu tersedia. Lihatlah peluang yang
belum dikerjakan
orang lain.

Kita tahu, misalnya, begitu banyak orang yang menjual
wedang jahe, dari
pasar becek hingga kaki lima. Tugas wirausaha adalah,
bagaimana membuat
wedang jahe mampu mendatangkan uang ratusan juta atau
bahkan
miliaran rupiah. Itu yang perlu kita cari tahu dan
mencobanya. Atau,
silakan nekat terus menjadi karyawan, niscaya Anda
akan menyesali saat
pensiun nanti.

Resep jadi orang kaya!
Teringat akan ungkapan Deng Shiauping: "to be rich is glorious" dan pengejawantahannya yang bisa dilihat secara riil dalam segi kemajuan ekonomi Tiongkok dan meningginya martabat negara ini, mau tak mau aku tergeletik akan kemanjuran ungkapan (filsafat) ini.

Apakah etis apabila ungkapan ini diterapkan di aplikasikan dengan cara2 non etis dan melanggar hukum dan bernuansa tidak tahu malu, dan dilakukan at all cost?

Tidak ada seorang individupun yang tidak ingin jadi kaya, begitupun negara manapun tidak ada yang tidak ingin jadi kaya.
Jadi tidak bisa disangkal bahwa tanpa ungkapan Deng Shiauping ini, filsafat semacam ini bisa kita anggap sebagai filsafat yang bernuansa universil. Tidak ada seorang individupun yang mau hidup kere di dunia ini. Bahkan ajaran2 agama manapun tidak ada yang mengajarkan: "jadilah anda seorang kere"! Apalagi apabila kita renungkan orang kere, atau jatuh jadi rang kere, komplikasinya banyak sekali, selain berdampak kritis terhadap kesehatan sendiri, kena stress, juga ,orang kere bisa mengambil opsi: jadi penjahat.

Jadi sebetulnya dilihat dari sudut manapun, dari sudut primordial ataupun realita hidup, jadi kaya,"to be rich is glorious" ,sebaliknya jadi kere harus dihindari karena kemiskinan adalah kesengsaraan neraka dunia!

Resep yang aku suguhkan untuk jadi kaya, jadi kaya meng-"kilat" cepat ibarat samberan gledek ada dua opsi, terutama apabila sampeyan berdiam di Indonesia. Bukan suatu ocehan tapi ini berdasarkan realita hidup. Aku tidak senang memberikan acuan tanpa bukti yang berdasarkan realita.

Langkah pertama:
Raihlah kedudukan di jenjang tangga birokrasi Indonesia. Tambah tinggi kedudukan sampeyan tambah "basah" lahan sampeyan dan akan ber- prospek kekayaan akan datang lebih besar dan lebih cepat datangnya.
Contoh riilnya:
Baru saja ada berita kalau Konglonya Bakrie, dalam 1 tahun semenjak dia Ical jadi mentri Ekuin konglonya dapat laba Rp 1.914 triliun/kwartal ke-3, naik 133,4% dibandingkan th 2004. Laba operasinya menghasilkan Rp160 milyar, naik 616% dibanding dengan kerugian tahun 2004 yang berjumlah Rp39 milyar. Jadi ini bukti otentik kalau jadi birokrat di Indonesia, bisa mengusung sampeyan jadi kaya meng_"kilat" Bagaimana kabarnya pak pul yang meraih rejeki sampai Rp 800 milyar-an itu, yang nota bene ada bukti hitam diatas bukti di account banknya?

Langkah kedua:
Carilah cara yang epektip untuk jualan kaidah2 yang bernuansa primordial. Tambah gampang dicerna oleh peng-animo-nya tambah cepat datangnya rejeki. Maklum di era serba tak menentu ini dan di era dimana orang bisa kena serangan bom secara mendadak , maka kaidah2 yang berbau primordial akan jadi penenang jiwa.
Contoh riilnya:
Banyaknya didirikan gereja dan masjid yang tak lain adalah suatu bentuk , konsep pop-nya: mengambil keuntungan dalam kesempitan.
Bukan rahasia lagi apabila kita kembali melacak berita2 lama yang memberitakan bahwa departemen agama(Depag) disitu sarangnya korupsi segedubrak.

Untuk sementara aku batasi dulu sampai dua langkah ini sebelum aku bisa menemukan langkah2 berikutnya bagaimana individu bisa menjadi kaya mendadak di negara kita. Harap sampeyan2 bersabar, aku perlu mengadakan survey sebelum melangsir tulisan. Aku tidak mau memberitakan tanpa ada bukti otentik, menjaga jangan sampai ada orang yang menuduh aku memberitakan analisa dan kabar tanpa bukti. Simpe as that.

Resep Kaya dengan Takwa, Ilmu dan Amal

Manusia diciptakan dengan memiliki kemampuan untuk berkembang dan berubah. Perubahan itu hendaknya mengikuti apa yang telah digariskan oleh Allah dalam Al-Quran. Ada fase atau jenjang yang harus dilalui oleh seorang muslim. Islam tidak menuntut banyak perubahan dalam diri seseorang, melainkan perubahan hanyalah ada dan sejalan dengan taufiq (petunjuk) Allah. Ketika taufiq itu masuk dalam diri seseorang, maka ada banyak harapan akan terjadi perubahan-perubahan. Kadang-kadang bisa mengejutkan nalar manusia, karena taufiq itu sesuatu yang irrasional (tidak masuk akal) dan transendental (hanya urusan Allah Ta'ala).

Manusia sering kali terperangkap dengan kemauan nafsunya, angan-angan yang tidak berujung, dan cinta terhadap dunia. Sehingga dalam perjalanan hidupnya manusia sering kali mengabaikan sisi yang terpenting, yaitu adab dalam beribadah terhadap Sang Khalik ( Sang Pencipta). Sedikit sekali manusia yang mengerti dan memperhatikan tatakrama terhadap Allah Sang Khalik. Berkata Al-Imam Ibnu Athoillah As-Sakandary,

"Kegigihanmu untuk mencapai sesuatu yang telah dijamin pasti oleh Allah bagimu, dan keteledoran terhadap kewajiban yang diamanatkan kepadamu menunjukkan butanya mata hatimu."

Kata ijtihad disini mengisyaratkan bahwa mencari rizqi dengan cara berlebihan, bertentangan dengan tatakrama seorang hamba dengan Allah Sang Khaliq. Sedangkan kebalikannya adalah orang yang menerima dengan ridla terhadap apa yang diberikan oleh Allah, dengan hanya takut terhadap apa-apa yang dilarang oleh Allah dan menjaga tatakrama selama bekerja. Secara gamblang Imam Ibnu Athoillah menggambarkan bahwa manusia itu boleh-boleh saja untuk bekerja untuk mencari dunia. Namun di sisi lain manusia juga harus menjaga amaliyah akhirat mereka. Fokus pembahasannya adalah manusia itu harus berusaha untuk menggabungkan dua kutub yang saling berlawanan itu. Tidak boleh salah satu diantaranya terbengkalai begitu saja. Allah memang telah menjamin rizqi untuk semua makhluknya, seperti yang difirmankan pada surat Al-Ankabut:

"Dan berapa banyak binatang yang tidak membawa rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Ada unsur takafful (upaya menjamin) antara Sang Khaliq dengan hamba. Hal ini merupakan sebuah manifestasi (perwujudan) sifat Rahman Allah kepada makhlukNya.

Pada makna yang lain Allah tidak membiarkan manusia berpaku tangan tanpa ada usahan, sebagaimana firman Allah yang artinya, “Tidaklah bagi manusia kecuali apa yang dia usahakan. Pada kedua ayat di atas menjelaskan bahwa harus adanya kesinambungan antara usaha dan tawakal atas pemberian Allah. Di lain itu bukanlah sebuah usaha manusia sebagai tujuan inti dalam kehidupan di dunia ini, sebagaimana banyak terjadi di kalangan manusia. Mereka mengaku dalam meraih rizqi hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi kenyataannya apa yang mereka lakukan sangat bertentangan dengan apa diucapkan. Siang malam dihabiskan hanya untuk sesuap nasi tanpa memirkan apakah sudah shalat apa belum.

Di sini perlu digarisbawahi adanya ilmu tasawuf sangar diperlukan dalam mengarungi belantara kehidupan dunia, dengan ilmu tersebut manusia dapat menyaring dan mengontrol segala tindak tanduknya setiap detiknya. Karena ilmu tasawuf itu laksana filter yang dapat menetralisir segala hal-hal yang dianggap bertentangan dengan kaedah-kaedah agama.

Untuk menggapai ilmu tasawuf tidaklah mudah,banyak salah penafsiran di tengah-tengah para pemula bagi orang mempelajari ilmu tasawuf. Mereka berpendapat bahwa ahli tasawuf hanya dikekilingi sesuatu yang kumuh, kotor dan identik dengan kemiskinan. Pendapat tersebut suatu pemikiran yang dihasilkan dari orang-orang yang dangkal akan ilmunya, kurangnya memahami makna yang terkandung dalam ilmu tasawuf. Kita lihat saja kepada orang yang menjadi contoh dan tauladan ahli tasawuf, tiada lain junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Beliau berkepribadian bersih dan rapi. Tidak pernah kelihatan kotor dan kumuh pada diri beliau. Bahkan kalau beliau akan bertemu dengan sahabat, beliau bersisir dan meminyaki rambutnya. Ketika ditanyakan hal tersebut, beliau menjawab, "Aku ingin bertemu dengan sahabatku dan aku ingin mereka senang ketika melihatku". Ini sebuah contoh yang nyata bukanlah tasawauf identik dengan hal-hal kumuh dan kotor.

Dalam mengarungi kehidupan dunia manusia berlomba-lomba mengumpulkan harta yang sebanyak banyaknya, dengan menghalalkan berbagai macam cara mereka tempuh yang penting harta ada di genggamannya. Memang manusia sesuai yang mereka usahakan sebagaiamana pada ayat di atas. Tetapi manusia harus berpikir sedalam mungkin bahwa Allah menciptakan mereka semua itu hanya untuk menyembah dan beribadah dimuka bumi. Inilah pentingnya ilmu tasawuf bagi manusia. Seperti di atas ilmu tasawuf adalah sebuah filter. Boleh saja manusia mencari harta tetapi harta tesebut tidak masuk dalam hatinya. Maksudnya bukanlah harta sebagai tujuan utama manusia diciptakan.Dan diantara cara untuk mempelajai ilmu tasawuf diperlukan kebersihan hati, dan kebesihan hati dapat dihasilkan dengan mengosongkan dari keinginan duniawi.sebab hati ibarat mata panca indera kita, jika mata tersebut sehat dan tidak buta maka seorang manusia dapat membedakan mana yang baik dan jelek, begitu pula hati kita jika kotorl lebih-lebih buta maka layaknya hewan bahkan lebih rendah. Bagaimana tidak, seorang yang buta hatinya berani membunuh hanya masalah uang seribu, mengkorupsi triliyunan rupiah untuk kebutuhan perut nya sendiri tidak melihat masih banyak di sana sini orang-orang yang hanya untuk sesuap nasi saja masih kesulitan. Hal itu tidak dirasakan bagi orang gelap dan buta hatinya.

Dan inti dari itu semua manusia sebagai manusia ciptaan Allah harus melaksanakan apa yang Allah perintahkan dan menjahui segala yang dilarang,disamping tidak melupakan manusia sebagai makhluk social untuk berusaha diatas bumi ini dengan berpegangan dengan tawakkal kepada Allah yang diriealisasikan dalam ilmu tasawuf.

Sebelum berakhir ada sebuah ayat yang dapat sebagai pedoman untuk mengarungi hamparan dunia yang luas dengan mudah dan diridloi Allah :

“Dan perintahkanlah keluargamu untuk sholat dan bersabarlah atas segala yang kamu hadapi, Allah tidak memintamu rizqi, melainkan Allahlah yang memberimu rizqi dan ini semua adalah konsekuensi orang yang bertakwa.”

Ayat ini sangat dalam maknanya,jika orang ingin mendapat rizqi yang lancar, maka jalannya adalah bertaqwa. Bertaqwa mempunyai komponen-komponen penyusun, antara lain iman, ilmu, dan amal. Tiga unsur ini saling terkait satu sama lain. Ketika orang berusaha mencari nafkah (yang sifatnya urgen) akan tetapi harus disadari bahwa nafkah adalah sebagian urusan Allah. Jadi sewajarnyalah mencari rizqi, jangan sampai ada istilah jungkir balik dalam mencari rizqi karena sebuah ambisi duniawi saja.

Kesadaran kita akan usaha mencari nafkah dengan landasan syareat itu sebagian dari ilmu yang telah kita ketahui dan kita amalkan. Jika ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup kita, maka rizqi itu akan datang pada kita. Wallahua’lam bishowab.

Arti Kaya Yang Sebenarnya

Orang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam
tindakan.
Confusius
Bagaimana Mengartikan Kekayaan?
Apa yang Anda pikirkan pertama kali kalau mendengar kata
'kaya'? Sebagian besar orang akan mengasosiasikannya 'kaya' dengan
kelimpahan akan materi seperti Fred dalam cerita diatas. Beberapa
orang bahkan berpendapat kalau kekayaan memang hanya ada dalam
bentuk uang saja!
Lalu apakah itu salah? Tidak, sama sekali tidak. Tapi kelimpahan
materi hanyalah sebagian kecil dari pengertian kekayaan. Kekayaan
mencakup berbagai dimensi kehidupan, kelimpahan dalam dimensidimensi
itulah yang membentuk kekayaan sejati. Uang, hanya
merupakan bagian kecil dari dimensi materi. Kita menyebutnya
kekayaan finansial. Nah, konteks kekayaan yang akan saya jelaskan
lebih jauh adalah kekayaan dalam bidang finansial.
Masyarakat pada umumnya keliru menafsirkan kata “kaya”.
Banyak yang menganggap bahwa orang yang berpendapatan tinggi,
katakanlah diatas 20 juta rupiah setiap bulannya, adalah orang yang
kaya. Banyak juga yang menilai dari materi yang dimilikinya. Menurut
mereka, orang kaya adalah orang yang memiliki rumah mewah, mobil
mewah, serta barang-barang mahal lainnya.
Apakah sekedar memiliki pendapatan besar dan barang-barang
mewah sudah cukup untuk disebut kaya yang sesungguhnya?
Sayangnya jawabannya adalah tidak! Kekayaan finansial bukan sekedar
gaji besar, atau materi yang dimiliki.
Kaya tidak dapat dinilai menurut satu patokan saja. Berikut
syarat utama yang harus dipenuhi agar dapat disebut kaya:

1. Pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Ini adalah
aturan yang paling dasar dan paling penting dalam keuangan.
Dengan mengatur pengeluaran hingga selalu berada dibawah
penghasilan, maka secara berkala Anda akan
mengakumulasikan kekayaan. Akan jauh lebih baik lagi
apabila Anda dapat memanfaatkan kekayaan yang telah Anda
kumpulkan ini untuk memberikan penghasilan lagi bagi Anda.
Keuangan Pribadi

2. Jumlah kekayaan bersih lebih besar dari 10 Milliar Rupiah.
Salah satu undang-undang di US mengatakan bahwa orang
yang tergolong kaya adalah orang yang memiliki kekayaan
bersih diatas $1 juta. Jumlah ini, apabila diterjemahkan ke
mata uang kita, akan menjadi 10 milliar rupiah. Coba hitung
jumlah seluruh harta yang Anda miliki, lalu kurangi dengan
segala hutang Anda yang belum terbayar (hutang kartu kredit,
pinjaman bank, kredit yang belum terbayar). Apabila
jumlahnya diatas 10 milliar rupiah, maka Anda tergolong orang
kaya.
3. Akumulasi harta lebih besar dari kekayaan bersih yang
diharapkan.
Patokan kaya selanjutnya adalah kemampuan untuk
mengakumulasikan harta kekayaan dalam jumlah yang besar.
Gunakan rumus Danko dan Staley diatas untuk menghitung
berapa jumlah kekayaan bersih Anda yang seharusnya, lalu
bandingkan dengan jumlah kekayaan bersih Anda sekarang.
Walaupun Anda memiliki 10 milliar, namun kalau seharusnya
kekayaan Anda berjumlah 20 miliar, Anda belum dapat disebut
kaya. Sebaliknya, bila Anda hanya memiliki 100 juta, tapi
kekayaan bersih minimal yang diharapkan adalah 50 juta,
Anda kaya, bukan dalam jumlah harta, tapi lebih pada diri
Anda yang telah memiliki sikap dasar orang kaya.

Kekayaan bersih yang diharapkan = usia X penghasilan tahunan sebelum pajak (semua sumber kecuali warisan) dibagi 10

4. Memiliki kebebasan. Anda bisa saja memiliki kekayaan luar
biasa besarnya, tapi Anda tidak kaya kalau Anda tidak bebas.
Bebas apa saja? Bebas dari rasa khawatir, bebas menggunakan
uang dan waktu Anda, bebas mengembangkan hubungan Anda
dengan keluarga, bebas bekerja kapanpun Anda mau. atau
singkatnya, Anda menikmati hidup Anda sepenuhnya!
Mungkin saja Anda saat ini sudah memenuhi satu, dua, atau
bahkan seluruh persyaratan ‘kaya’ yang disebutkan diatas, tapi
kalaupun belum, jangan khawatir. Buku akan memandu dan membantu
Anda mencapai semua hal diatas. Selamat memulai langkah baru dalam
hidup Anda!

Ingin Bebas finansial melui internet

5 Karakter menuju sukses
1.Jangan menunggu untuk mulai
2.Melek Finansial
3.Tidak bertumpu pada penghasilan yang bersifat mendatar saja
4.Mengerti sisitem penghasilan yang tepat
5.Gigih dan sabar

Point-point diatas hanya sebahagian kecil saja. Beberapa aturan dan kejelasan mengenai apa yang tersirat, dan apa yang bukan dimaksudkan mengenai Resep,Rumus,Rahasia jadi Milyoner atau formula ingin jadi kaya yakni berupa ebook yaitu:

1. Buku-E saya ini sangatlah ringkas, singkat dan langsung ketujuan. Saya tak akan panjang lebar menjelaskan mengapa anda harus melakukan suatu hal. Lakukan saja! Atau saya akan mengambil waktu terlalu lama untuk menjelaskan segala sesuatunya. Buku tebalpun belum tentu bermakna dalam!
2. Buku-E saya ini sengaja saya rancang dengan tujuan untuk membantu pemula, bagi anda yang sudah pada tingkatan ahli, saya mohon maklum. Pada setiap bagian dari buku ini, saya menyediakan panduan bagi pemula, dan barulah saya paparkan ide sebenarnya kepada yang telah lebih ahli / menguasai.
3. Saya tak akan membuang waktu untuk menjelaskan kepada anda apakah Internet itu, atau Internet Explorer ataupun Firefox. Saya rasa ada ribuan saran dan cara yang tersedia di Internet untuk menjelaskan itu semua. Mulailah program ini dan langsung Google saja. Anda paham apa yang saya maksud kan?
4. Saya harap anda untuk membaca setiap bagian dari Buku-E saya ini karena anda akan lebih mudah untuk memahaminya. Anda tak akan kehilangan apapun.
5. Anda tak mengerti? Baca dan baca lagi berulang kali sampai anda paham. Atau ambil kamus.

Sudah barang tentu banyak kesempatan untuk bikin duit dimana mana. Sebagian darinya di real estate property, bursa efek, penawaran perdana kepada masyarakat, valuta asing, spekulasi, multi-level marketing sejenis Amway, atau jadi agen asuransi atau agen penjualan obligasi

Tapi walau bagaimanapun, dibawah ini saya paparkan alasan saya mengapa saya inginkan anda untuk mempertimbangkan Internet sebagai YANG TERBAIK dan SATU SATUNYA jalan untuk bikin duit cepat, mudah dan tanpa resiko tinggi:

1. Internet Tumbuh Pesat
Berdasarkan statistik Alexa yang sebenarnya, kita dapat melihat semakin banyak orang menggunakan internet di seluruh dunia. Sesuai penggunaan internet yang semakin berkembang, begitu juga segala bentuk kesempatan di internet semakin tumbuh dengan pesat. Pasar anda SANGATLAH BESAR.
2. Mudah, Cepat dan Jauh Lebih Aman
Nahk, inilah beberapa alasan mengapa anda lebih baik konsentrasi di Internet. Yang sudah pasti anda tidak harus memiliki modal yang besar untuk memulai usaha di Internet. Dan anda dapat langsung balik modal.
3. Tak Perlu Modal
Anda tak memerlukan modal usaha yang besar seperti yang anda sering saksikan pada bidang usaha lainnya. Mungkin anda memerlukan komputer atau uang untuk sewa komputer di warung internet kalau tidak memiliki komputer sendiri. Modal yang sangat kecil jika dibandingkan dengan usaha membuka restoran bukan?
4. Resiko Kecil
Hampir tak beresiko sama sekali. Paling tidak, anda hanya akan kehilangan sedikit uang untuk membeli Buku-E atau biaya untuk Google Adwords, yang pasti anda tak akan kehilangan uang banyak, sampai harus berhutang untuk melunasinya.
5. Dapat Dilakukan Paruh Waktu & Dari Rumah
Anda dapat mencoba usaha Internet anda dari rumah selagi anda masih memiliki pekerjaan tetap. Oleh karena itu, walaupun anda tidak mendapatkan keuntungan apapun dari usaha tersebut, paling tidak anda masih punya penghasilan tetap dari pekerjaan anda. Tidak seperti memiliki usaha restoran, dimana anda harus berhenti dari pekerjaan tetap anda dan bekerja penuh untuk memulainya. Jika anda inginkan, anda dapat melakukan segala hal mengenai usaha ini dari rumah, atau juga bisa sambil minum kopi di Starbuck yang menyediakan sambungan internet di akhir minggu!

Bagi yang berminat untuk mendapatkan paket Cd Ingin jadi kaya " dapat order lewat email : iskanasta@gmail.com
dengan subjek : Order paket Cd
atau sms di nomor 081527858885 dan 085656580099

Tidak ada komentar: